Menko PMK bersama Walikota Makassar dan Beberapa petinggi UT membunyikan sirine meresmikan Gedung Baru Kampus Universitas Terbuka.
Menko Muhadjir pun mendorong UT memperkuat teknologi pembelajaran, karena core business-nya ada di situ. Terlebih dengan status sebagai PTN BH, maka hal itu akan menjadi nilai lebih. Jadi, siapapun yang butuh tentang teknologi pembelajaran akan datang ke UT.
Universitas Terbuka (UT) Makassar secara resmi mengoperasikan kampus barunya di simpang lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Rabu (10/7/2024). Infrastruktur baru itu dijamin menunjang layanan UT yang semakin prima.
Peresmian kampus baru dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy. Ditandai dengan menekan tombol sirene bersama sejumlah pejabat kampus dan pejabat daerah.
Di antaranya yakni Rektor UT Prof Ojat Darojat, Direktur UT Makassar Prof Abdul Rahman Rahim, Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh, dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto.
Pada kesempatan itu, Menko Muhadjir mengapresiasi kontribusi UT dalam menciptakan SDM unggul di Indonesia. Selama 40 tahun, perguruan tinggi negeri ini ikut andil dalam mencerdaskan bangsa. Inovasinya pun harus diacungi jempol, dimana UT selalu terdepan, khususnya perihal teknologi pembelajaran.
“UT adalah perguruan tinggi yang mendahului zaman. Ketika dunia pendidikan (puluhan tahun lalu) belum terlalu kenal teknologi, UT sudah bicara mengenai produksi media (belajar). Itu langka saat itu,” ungkapnya.
Menko Muhadjir pun mendorong UT memperkuat teknologi pembelajaran, karena core business-nya ada di situ. Terlebih dengan status sebagai PTN BH, maka hal itu akan menjadi nilai lebih. Jadi, siapapun yang butuh tentang teknologi pembelajaran akan datang ke UT.
Rektor UT, Prof Ojat Darojat, menyampaikan kehadiran kampus baru UT Makassar tentunya akan menunjang pelayanan yang lebih baik untuk mahasiswa maupun stakeholder. Gedung kampus baru berlantai 6 dengan fasilitas lengkap itu pun mengangkat citra UT menjadi lebih baik.
“Dengan kampus baru ini, maka pegawai bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. Otomatis citra UT juga lebih bagus, ditambah keunggulan lain yakni berbiaya terjangkau, akreditasi A dan sudah PTN BH,” tuturnya.
Kampus baru dan layanan prima diharapkan Prof Ojat membuat UT semakin berkembang dan diminati. Sejauh ini, secara nasional jumlah mahasiswa UT sudah mencapai 551 ribu orang. UT berkomitmen hadir menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan tinggi tapi terkendala akses jauh dan biaya mahal.
Direktur UT Makassar, Prof Abdul Rahman Rahim, menambahkan pelayanan prima tentunya menjadi keniscayaan atas hadirnya kampus baru berfasilitas lengkap. Kampus baru ini disebutnya merupakan respons UT dalam memenuhi kebutuhan layanan pendidikan tinggi.
“Ini menjawab tuntutan dan kebutuhan. Dengan adanya kampus baru ini, maka pelayanan untuk mahasiswa maupun stakeholder menjadi lebih baik,” katanya.
Prof Rahman sebelumnya menyebut luas kampus baru UT Makassar mencapai 11 ribu meter persegi, dengan anggaran kurang lebih Rp100 miliar. Terdiri dari enam lantai, dimana dua lantai pertama berupa basement dan ground untuk parkir kendaraan. Selanjutnya, empat lantai lainnya dibagi untuk ruang pelayanan, ruang direktur, ruang tutorial, hingga sky lounge.
Selaras dengan nasional, UT Makassar dari tahun ke tahun pun semakin diminati. Jumlah mahasiswa aktif mencapai 8.200 orang dan ditargetkan naik menjadi 12 ribu mahasiswa.