Direktur UT Makassar Prof Abdul Rahman Rahim menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya Seminar Akademik terkait pertanian di Hotel Gammara, Ahad (3/12/2023)
Kesan mahasiswa yang berkuliah di Universitas Terbuka, baik pusat maupun UT Makassar rata-rata orang tua terbantahkan. Bahkan saat ini didominasi umur dibawah 24 tahun alias generasi Z (Gen Z).
Jumlah mahasiswa UT tahun 2023 saat ini mencapai 525.360. Di cabang Jakarta Selatan saja berkisar 60 ribuan lebih atau sudah setara satu universitas besar di tanah air.
Pencapaian jumlah itu menjadikan UT merupakan kampus dengan jumlah mahasiswa terbesar. Data terakhir menunjukkan sekitar 60 persen mahasiswa Universitas Terbuka berumur dibawah 24 tahun.
Rektor UT Prof Ojat Darojat MBus, PhD menyebut masa Covid-19 sejak 2019 menjadikan UT semakin populer di kalangan Gen Z. Di sela membuka Seminar Akademik UT Makassar, Prof Ojat Darojat menyebut UT juga menyediakan kesempatan kuliah bagi warga negara yang sudah bekerja.
Tetapi ingin meningkatkan kualitas diri dan keterampilan karena keterbatasan waktu. Maka sangat tepat menjadikan UT sebagai salah satu pilihan kuliah dengan berbagai model media pembelajaran.
“Kondisi ini jauh berbeda pada 38 tahun lalu ketika UT didominasi orang tua, kakek dan nenek,” kata Prof Ojat Darojat di Hotel Gammara Makassar. Ahad (3/11/2023).
Kenyataan ini memberi gambaran kalau segmentasi mahasiswa UT telah bergeser. Yakni dari kalangan kolonial alias orang tua ke kalangan generasi milenial dan Gen Z.
Karena dominannya mahasiswa dari kalangan anak muda sehingga saat ini berkembang pameo: “Bukan generasi milenial kalau kuliahnya masih di kampus konvensional,” katanya.
Seminar Akademik sendiri mengusung tema Strategi Pembangunan Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Peningkatan Daya Saing Berkelanjutan dengan moderator, Dosen Prodi Magister Manajemen Perikanan UT, Dr Jalil.
Direktur UT Makassar, Prof Abdul Rahman Rahim menjelaskan saat ini jumlah mahasiswa UT Makassar mencapai sekitar 10 ribu orang.
Ia mengucapkan terima kasih atas kehadiran para nara sumber dalam seminar akademik tersebut. Di antaranya kepada Menteri Pertanian RI, diwakili Kepala BSIP Kementan, Prof Dr Ir Fadjry Djufry, Pj Gubernur Sulsel, diwakili Kadis
Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Imran Jausi, Bupati Wajo, Dr H Amran Mahmud dan pakar ekonomi dari Prof Dr H Mansyur Ramly M.Si. (*)