Universitas Terbuka (UT) Makassar menggelar Workshop Tugas dan Klinik Ujian (WTKU) di berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20-27 April 2024. Khusus di Kota Makassar, WTKU dilaksanakan selama dua hari.
Direktur UT Makassar Prof Abdul Rahman Rahim mengatakan workhsop ini bertujuan memberi pengetahuan bagi mahasiswa baru UT dalam mengikuti proses pembelajaran dan ujian di UT Makassar.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Layanan Pendukung Kesuksesan Belajar Jarak Jauh (LPKBJJ) yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Yaitu Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) dan Pelatihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh (PKBJJ). Prof Abdul Rahman Rahim mengatakan, workshop tugas merupakan bantuan layanan akademik yang diberikan kepada mahasiswa UT.
“Melalui workshop ini, mahasiswa diberikan pemahaman dan pembimbingan dalam melaksanakan proses pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas dengan baik,” ujarnya.
Adapun materi workshop tugas yang disampaikan adalah Etika Akademik dan Plagiarisme, Pengerjaan Tugas Mata Kuliah, Penjelasan Penyusunan Karya Ilmiah, dan Strategi Pembelajaran.
Sementara itu, Klinik Ujian merupakan layanan yang diberikan kepada seluruh mahasiswa UT untuk memahami proses asesmen atau evaluasi hasil pembelajaran.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi berbagai bentuk ujian dan memberikan bimbingan kepada yang memerlukan.
Adapun materi Klinik Ujian yang disampaikan itu terkait dengan Asesmen dalam pembelajaran, mengelola kecemasan menghadapi ujian, penjelasan ujian online UT, tata tertib ujian UAS dan Ujian Take Home Exam (THE).
“Setelah mengikuti kegiatan WTKU, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dalam mengerjakan soal ujian baik yang dilakukan secara tatap muka, online, maupun dengan metode lainnya,” bebernya.
Kegiatan WTKU ini diselenggarakan di 13 Wilayah Kabupaten Kota di antaranya Kota Makassar, Kota Palopo, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Pinrang.
Kegiatan Workshop Tugas dan Klinik Ujian (WTKU) UT Makassar mendapat dukungan positif dari mahasiswa, yang menyadari pentingnya persiapan akademik yang baik sebelum proses perkuliahan. (*)