Acara lepas sambut Direktur Universitas Terbuka (UT) Makassar periode 2019-2023, dari Drs Hasanuddin, M.Si kepada Prof Dr Abdul Rahman Rahim digelar Selasa 23 Mei 2023 di Ruang Tutorial UT Makassar.
Acara tersebut dihadiri oleh para manajer, kabag TU, staf, serta para senior purnabakti UT Makassar.
Dalam acara yang berlangsung meriah itu, Direktur UT Makassar yang baru, Prof Dr Abdul Rahman Rahim, SE MM menerima cenderamata berupa topi bertuliskan Direktur UT dari pejabat lama, Drs Hasanuddin, M.Si.
Pemberian cenderamata ini merupakan simbol penghargaan dan harapan atas kepemimpinan yang akan datang.
Dalam kesempatan tersebut, Drs Hasanuddin yang menjabat di UT Makassar selama kurang lebih 4 tahun, berbagi pesan dan kesannya.
Drs Hasanuddin merupakan putra daerah Sulsel, asli Bugis, namun sebelumnya selalu bertugas di luar Sulawesi.
Ia baru dapat mengabdi di tanah kelahirannya setelah menjadi Direktur UT Makassar pada tahun 2019.
Dalam ceritanya, Drs Hasanuddin menyampaikan bahwa awal ditempatkan di UT Makassar, dihadapkan dengan tantangan menurunnya jumlah mahasiswa.
Saat ini, jumlah mahasiswa UT Makassar sekitar 6.700-an, jauh di bawah masa kejayaan sebelumnya yang mencapai 24 ribu mahasiswa.
Karena itu, dia berharap agar Prof Rahman Rahim, Direktur UT Makassar yang baru, dapat mencapai target jumlah mahasiswa yang lebih besar.
Prof Rahman Rahim, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada pejabat lama atas pengabdiannya di UT Makassar.
Prof Rahman Rahim berharap agar Hasanuddin mendapatkan penutupan yang baik dan menjaga kebaikan yang telah dicurahkan selama bertugas di UT Makassar.
Prof Rahman Rahim merasa terbilang baru di UT dan menyatakan akan berusaha menjalankan kepemimpinannya sebaik mungkin.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Hasanuddin yang telah memintanya untuk melanjutkan kepemimpinan, namun juga memohon dukungan dari semua pihak.
Prof Rahman Rahim mengakui bahwa banyak pelajaran berarti yang dapat diambil dari kepemimpinan sebelumnya.
Terutama dari pribadi Hasanuddin yang tidak egois, terbuka, tegas dalam pendiriannya, dan memiliki ibadah yang baik.
Dalam kunjungannya ke daerah bersama Hasanuddin, Prof Rahman Rahim juga banyak mengambil pelajaran berharga.
Prof Rahman mencontohkan kepemimpinan salat berjamaah adalah hal yang baik, dimana jika imammya sujud maka ma’munnya ikut sujud.
Tapi jika imam keliru, mak ma’mun wajib mengingatkan dengan tatakrama yang baik. (*)