Dosen memiliki kepentingan untuk memahami dan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam menulis penelitian karena AI dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam berbagai aspek penelitian. Penggunaan algoritma machine learning dapat mempercepat dan meningkatkan akurasi analisis data, membantu dalam pengoptimalan proses penelitian, dan mengotomatisasi tugas-tugas rutin seperti pengecekan referensi atau penyuntingan gramatikal.
Selain itu, pemanfaatan AI memungkinkan pengembangan model prediktif yang dapat meramalkan hasil atau tren masa depan berdasarkan data historis. Oleh karena itu Universitas Terbuka (UT) Makassar mengadakan Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian dengan Memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI). Acara ini yang berlangsung pada Kamis (10/10/2024) Ruang SUO UT Makassar dan diikuti oleh sekitar 25 dosen UT Makassar.
Prof. Dr. H. Rahman Rahim, SE., MM mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan aplikasi AI atau kecerdasan buatan dalam penelitian kepada para dosen. “Jadi acara ini bertujuan supaya penelitian para dosen menjadi kian berkembang serta lebih berkualitas”
Selama pelatihan, para dosen UT Makassar diperkenalkan cara kerja AI dalam mendukung analisis data dan menghasilkan hasil yang lebih akurat, menghemat waktu dan usaha dalam proses penelitian. Pemanfaatan Generative AI dll.
Di samping itu juga, melalui pelatihan ini, dosen peserta akan belajar bagaimana mengaplikasikan alat-alat (tools) kecerdasan buatan untuk mengolah data dan menghasilkan wawasan baru, membuka peluang baru dalam penelitian.
Dalam pelatihan tersebut, Para Pemateri Prof. Dr. Ansar, SE., M.Si dan Dr. IT. Ir Supriadi Sahibu, S.Kom., MT memperkenalkan salah satu tool atau aplikasi yang populer dalam AI, yaitu Chat Generative Pre-Trained Transformer atau ChatGPT dan juga memperkenalkan tentang Pencarian Referensi dan bagaimana menggunakan AI sitasi dengan Aplikasi Mandelay.
Kemunculan AI dengan berbagai macam aplikasinya mengalami perkembangan yang masif.Kehadirannya makin berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia tidak terkecuali dalam pendidikan. Kecerdasan buatan bahkan mulai mengambil peran dalam kegiatan pembelajaran khususnya di perguruan tinggi.