Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) ke-9 Universitas Terbuka (UT) Makassar di Kabupaten Selayar dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Informasi dan Kemahasiswaan Prof Dr Paken Pandiangan, S.Si, M.Si Kamis 9 November di Kota Benteng Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pada acara peresmian SALUT Selayar ini hadir Wakil Bupati Selayar, H. Saiful Arif, SH, Kadis Pendidikan Selayar, Mustakim. S.Pd; Kementerian Agama Selayar, BUMN, mewakili Dandim dan Kapolres Selayar, Kadis Pariwisata, Ketua IKA UT Selayar, para pengawas sekolah, guru, serta mahasiswa UT Makassar dan alumni.
Wakil Rektor III Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan UT, Prof Dr Paken Pandiangan, S.Si, M.Si, pada sambutan acara pembukaan mengucapkan terima kasih atas penyambutan yang luar biasa dari pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Selayar serta seluruh civitas akademika UT Selayar.
Jelasnya, saat ini UT merupakan satu-satunya PTN milik pemerintah yang menyelenggarakan sistem pendidikan jarak jauh dan terbuka, memiliki jumlah mahasiswa yang terigestrasi sebanyak 525 ribu lebih mahasiswa dengan alumni yang dicetak telah mencapai sebanyak 2 juta orang.
Prof Paken Pandiangan kemukakan ada tiga mandat pemerintah yang diberikan kepada UT, pertama karena keterbatasan kuota maka pemerintah mendirikan UT.
Sebagaimana diketahui seluruh PTN di Indonesia yang jumlahnya 200 lebih setiap prodi yang dimiliki diberikan kouta terbatas dan oleh karena itu banyak calon -calon mahasiswa yang tidak tertampung di PTN konvensional.
Oleh karenanya sebut Prof Paken mahasiswa yang tidak tertampung, pemerintah pusat mengarahkan menjadi mahasiswa UT yang statusnya sama-sama PTN.
Bedanya dari 200 PTN lebih di Indonesia PTN konvensional menjalankan kuliah tatap muka dimana dosen dan mahasiswa harus ada di kelas tetapi di UT mahasiswa tidak perlu ke kota kuliah tetapi bisa kuliah tanpa meninggalkan pekerjaan dan tempat tinggal.
Karena UT melayani sistem pendidikan jarak, jauh dan terbuka dan diberikan media untuk mengikuti perkuliahan.
“Kedua Indonesia adalah negara kepulauan yang wilayahnya mulai dari perkotaan, pedesaan bahkan wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), dan universitas konvensional tidak mampu menjangkau semua wilayah maka UT hadir untuk menjangkaunya,” katanya menjelaskan.
Menurutnya, ketiga adalah kondisi ekonomi yang sangat terbatas dengan kondisi itu masyarakat sulit melanjutkan jenjang pendidikan tinggi karena biaya tinggi karena itu UT hadir dengan biaya yang terjangkau.
Prof Paken juga berpesan kepada pengelola SALUT Selayar agar senantiasa mengedepankan kualitas pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ada.
Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH pada sambutannya mengatakan, kehadiran UT di Selayar sangat bermanfaat, karena dapat meningkatkan IPM Selayar yang secara tingkat Sulsel dan nasional masih tergolong rendah, mudah-mudahan kehadiran SALUT Selayar ini bisa mendongkrak IPM Selayar.
Faktor sinyal telekomunikasi yang kurang baik akan menjadi tantangan tersendiri bagi pengembangan UT di Selayar. Kehadiran SALUT Selayar adalah menjadi hadiah yang indah bagi hari jadi Selayar yang bertepatan dengan 29 November 2023
Direktur UT Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM pada sambutannya mengatakan, keberadaan SALUT merupakan wujud komitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, selama ini kalau ingin dilayani masyarakat datang ke UT Makassar, tapi sekarang dengan adanya SALUT Selayar tidak perlu lagi ke Makassar.
Intinya kehadiran SALUT memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan meringankan tugas UT Daerah untuk memberikan peran pelayanan yang maksimal kepada mahasiswa.
Kebutuhan mahasiswa sudah dapat dipenuhi di SALUT, seperti registrasi, pengadaan. bahan ajar, dan seterusnya banyak diserahkan kepada pengelola, berharap pelayanan yang baik mahasiswa merasa kepuasan sehingga lebih banyak calon mahasiswa yang datang mendaftar jadi mahasiswa.
Kepala SALUT Selayar, Hamriani S.Pd, M.A.P pada laporannya mengatakan, kehadiran SALUT Selayar ini merupakan transformasi dari Pokjar Bontoharu Selayar. Pokjar ini awalnya dari 29 mahasiswa kemudian terus bertambah dan berkembang menjadi 300 mahasiswa dan malah dalam perjalannya tahun 2017 pernah mencapai 900 mahasiswa.
Untuk Pokjar Bontoharu ini telah mengukir berprestasi di even nasional seperti Porseni UT digelar di Manado, Lombok dan di tempat lain. Saat ini ada tiga pengelola SALUT yang ikut program doktoral. Berharap kedepan UT bisa membuka Prodi Olahraga, Keperawatan dan S2 PAUD.